PERILAKU KONSUMEN PADA SUATU PRODUK


Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai perilaku konsumen terhadap suatu produk, alangkah baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan perilaku konsumen itu sendiri? Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen :
1.      Faktor Ekstern
Faktor yang berasal dari luar, meliputi ;
a)     Faktor social
b)     Faktor kultural
2.      Faktor Internal
Faktor yang berasal dari luar, meliputi ;
a)     Economic Situation
b)     Lifestyle
c)      Personality and Self Concept
d)     Age and Life Cycle Stage
e)     Occupation
3.      Faktor Psikologi
a)     Motivation
b)     Perception
c)      Learning
d)     Beliefs and Attitude

Berdasarkan dari data hasil pengamatan perilaku konsumen terhadap suatu produk “Teh  Botol SOSRO”, bahwasannya produk teh botol sosro memiliki keunggulan-keunggulan dibandingkan produk teh dalam kemasan baik dari segi factor psikologis (selera, motivasi konsumen menyukai dan memiliki produk ini disbanding produk lain), factor intern (seperti pendapatan, pekerjaan, yang mempengaruhi pembelian terhadap produk teh botol sosro selain selera) dan factor eksternal (budaya memulai produk dalam negeri atau produk lluar negeri, lingkungan sekitar, factor ikut-ikutan). Dari 90% responden menyukai teh botol sosro karena keunggulan produknya. 

Secara rinci dapat dilihat dari segi :

-          Faktor kehigienisan proses
-          Factor komposisi, misalkan dalam tingkat kemanisannya
-          Faktor kesegaran dan kehigienisan bahan baku
-          Factor kepemilikan berdasarkan Negara
-          Faktor merk (brand)
-          Faktor ke ekonomisan harga

PERANAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI


Seperti yang kita ketahui bahwa dalam suatu organisasi selalu berkaitan dengan peranan penting komunikasi. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai peranan komunikasi dalam organisasi, kali ini saya akan memaparkan apa pengertian dari organisasi dan komunikasi dalam kehidupan.
Istilah organisasi berasal dari bahasa Latin organizare, yang secara harfiah berarti paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung. Pengertian organisasi adalah sebuah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang untuk bekerjasama, terkendali dan terpimpin untuk tujuan tertentu. Adapun pengertian organisasi menurut para ahli :
1.      Menurut Stoner, pengertian oraganisasi adalah suatu pola hubungan tertentu antara orang-orang dibawah pengarahan atasan (pimpinan) untuk mengejar tujuan bersama.
2.      James D. Mooney berpendapat, pengertian organisasi adalah suatu sistem aktifitas orang-orang yang terdiri dari dua orang atau lebih yang bekerjasama.
3.       Menurut Chester I. Bernard organisasi adalah aktifitas kerjasama yang dilakukan oleh sedikitnya dua orang atau lebih.
4.      Sedangkan Stephen P. Robbins menyatakan sebuah organisasi merupakan suatu kesatuan sosial yang secara sadar dikoordinasi dengan suatu batasan yang telah ditentukan yang bekerjasama secara terus menerus untuk mencapai satu atau sekelompok tujuan bersama.
Sedangkan istilah komunikasi (communication) berasal dari Bahasa Latin communicates yang berarti “berbagai” atau “menjadi milik bersama”. Komunikasi merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting. Komunikasi dibutuhkan untuk memperoleh atau memberi informasi dari atau kepada orang lain. Kebutuhan untuk mendapatkan informasi semakin meningkat, sehingga manusia membutuhkan alat komunikasi yang dapat digunakan kapanpun dan dimanapun mereka berada.

HUBUNGAN ILMU KOMUNIKASI DENGAN ORGANISASI

Kolerasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi, metode dan teknik apa yang dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa yang menjadi penghambat. 

KOMUNIKASI ORGANISASI

Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi. Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Tujuan komunikasi dalam organisasi adalah untuk membentuk saling pengertian (mutual understanding) sehingga terjadi kesetaraan kerangka referensi (frame of references) dan kesamaan pengalaman (field of experience) diantara anggota organisasi. Komunikasi harus dilihat dari berbagai sisi yaitu ;
a.       Pertama, komunikasi antara atasan dan bawahan,
b.      Kedua, antara karyawan yang satu dengan yang lain,
c.       Ketiga, antara karyawan kepada atasan.
Hubungan komunikasi antara atasan dan bawahan juga tidak bisa dilepaskan dari budaya paternalistic yaitu atasan jarang sekali atau tidak pernah memberikan kepada bawahannya untuk bertindak sendiri, untuk mengambil inisiatif dan mengambil keputusan.
Komunikasi organisasi merupakan suatu proses dinamika yang berfungsi sebagai alat utama bagi sukses atau tidaknya organisasi dalam hubungan dengan lingkungan tugas.

FUNGSI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Adapun fungsi komunikasi dalam organisasi itu sendiri, diantaranya ;
a)     Fungsi informative
Organisasi dipandang sebagai suatu sistem informasi.
b)     Fungsi regulative
Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi.
c)      Fungsi persuasive
Pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan, sehingga akan menghasilakan kepedulian yang lebih besar dibandingkan jika pimpinan sering melibatkan kekuasaan dan kewenangannya.
d)     Fungsi integrative
Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik.

KEPEMIMPINAN




Kepemimpinan berlangsung dalam kehidupan manusia sehari-hari. Kepemim­pinan sebagai suatu proses dapat berlang­sung di dalam dan di luar suatu organisasi. Kepemimpinan yang efektif merupakan proses yang dinamis, karena berlangsung di lingkungan suatu organisasi sebagai sistem kerjasama sejumlah manusia untuk mencapai tujuan tertentu, yang bersifat dinamis pula.
Kepemimpinan yang efektif merupa­kan proses yang bervariasi, karena dipengaruhi oleh kepribadian pemimpin dalam mewujudkan hubungan manusiawi dengan orang-orang yang dipimpinnya. Di dalam proses seperti itu kepemimpinan akan berlangsung efektif, apabila fungsi-fungsi kepemimpinan diwujudkan sesuai dengan type kepemimpinan yang mampu memberikan peluang bagi orang yang dipimpin, untuk ikut berperan serta dalam menetapkan dan melaksanakan keputusan-keputusan. Dengan demikian berarti setiap kreativitas dan inisiatif dalam kepemim­pinan yang efektif harus disalurkan dan dimanfaatkan.
Kepemimpinan merupakan masalah manusia, karena yang memimpin dan yang dipimpin adalah manusia, yang memiliki berbagai keterbatasan. Keterba­tasan tersebut tidak dapat dilampaui manusia, yang mengharuskan kepemim­pinan dilaksanakan untuk menumbuhkan dan mengembangkan kepemimpinan yang dipimpin. Prosesnya dapat dimanifes­tasikan dalam kegiatan kaderisasi, yang dapat menjadi sarana untuk secara terus menerus meningkatkan kualitas kepemim­pinan, karena kepemimpinan tidak dapat dilaksanakan sekedar sebagai kegiatan rutin.
Kepemimpinan yang efektif seperti tersebut di atas, hanya terwujud jika mam­pu menghormati hak-hak asasi manusia, meskipun akan selalu menghadapkan ke­pemimpinan pada berbagai konflik. Untuk itu kepemimpinan yang efektif harus mampu menyelesaikan setiap konflik, se­bagai bagian dari prosesnya yang dinamis
Sifat-sifat Pemimpin :

1.Energi jasmaniah dan mental
2.Kesadaran akan tujuan dan arah
3.Antusiasme
4.Keramahan dan kecintaan
5.Integritas
6.Pengasaan teknis
7.Ketegasan dalam mengambil keputusan
8.Kecerdasan
9.Keterampilan mengajar
10.Kepercayaan

 Asas-asas kepemimpinan
1)    Kemanusiaan
2)    Efisien
3)    Kesejahteraan Dan kebahagiaan yang lebih merata menuju pada taraf hidup yang lebih tinggi

Metode kepemimpinan
Metode kepemimpinan ialah cara bekerja dan bertingkah laku pemimpin dalam membimbing para pengikutnya untuk berbuat sesuatu maka metode kepemimpinan ini diharapkan bisa membantu keberhasilan pemimpin dalam melakukan tugas-tugasnya sekaligus juga dapat memperbaiki tingkah laku serta kualitas kepemimpinan
Ordway Tead dalam bukunya  “The Art of Administration 1951”  mengemukakan  metode kepemimpinan dibawah ini
1)    Memberi perintah
2)    Memberikan celaan dan pujian
3)    Memupuk tingkah laku pribadi pemimpin yang benar
 4)    Peka terhadap saran-saran
5)    Memperkuat rasa kesatuan kelompok
6)    Menciptakan disiplin diri dan disiplin kelompok
7)    Meredam kabar  angin dan isu-isu yang tidak benar
  
TEORI DAN TEKNIK KEPEMIMPINAN
Teori Kepemimpinan
a.  Suatu penggeneralisasian dari suatu seri fakta mengenai sifat sifat dasar dan perilaku pemimpin dan konsep-konsep kepemimpinan
b.  Dengan menekankan latar belakang historis,dan sebab musabab timbulnya kepemimpinan serta persyaratan untuk menjadi pemimpin
c.  Sifat-sifat yang diperlukan oleh seorang pemimpin,tugas-tugas pokok dan fungsinya,serta etika profesi yang perlu dipakai oleh pemimpin
Teori-teori yang dimunculkan memnunjukan perbedaan dalam:
a.     Pendapat dan uraiannya
b.     Metodologinya
c.      Interpretasi yang diberikan
d.     Kesimpulan yang ditarik
G.R Terry mengemukakan teori kepemimpinan yaitu teori-teori sendiri ditambah dengan teori-teori penulis lain sebagai berikut:
1)     Teori otokratis
2)    Teori  psikologis
3)    Teori sosiologis
4)    Teori suportif
5)    Teori laissez faire
6)    Teori kelakuan pribadi
7)    Teori sifat
8)    Teori situasi
9)    Teori humanistic/populistik
   
Teknik Kepemimpinan
a.  Kemampuan dan keterampilan teknis
b.  Melingkupi konsep konsep pemikirannya,perilaku sehari-hari,serta peralatan yang digunakan.

Etika Profesi Pemimpin dan Etiket
Paul E Torgersen dalam bukunya “Management and Integrated Approach” menyatakan profesi sebagai: satu lapangan kegiatan (a field of activity) dalam mana terdapat lima criteria,Yaitu:
-         Pengetahuan
-         Aplikasi yang kompeten (competent application)
-         Tanggung jawab sosial (social responsibility)
-         Pengontrolan diri
-         Sanksi masyarakat (community sanction)

 Etika profesi pemimpin ialah pembahasan mengenai:
-         Kewajiban-kewajiban pemimpin;
-         Tingkah laku pemimpin yang baik,dan dapat dibedakan dari
-         Tingkah laku yang buruk;serta
-         Moral pemimpin

Fungsi kelompok dalam individu :
a.  Kelompok itu memberikan wadah yang social dan ruang hidup psikologis kepada individu,sehingga memunculkan “sese of belonging” (merasa menjadi anggota dari satu kelompok), untk berprestasi dan bekerjasama dengan ornag lain.
b.  Menjadi kader-referensi untuk mengaitkan diri ,sehingga muncul loyalitas   dan kesetiakawanan
c. Memberikan rasa sehingga orang merasa betah.
d. Memberikan status social kepada individu sehingga dia merasa dihargai, diakui, diterima, merasa mendapat posisi  social dan penghargaan dari lingkungannya
e. Memberikan ideal-ideal, cita-cita,tujuan-tujuan (hidup) tertentu dan asas-asas perjuangan bagi hidupnya

PENGARUH INDIVIDU ATAU MINORITAS TERHADAP KELOMPOK
Seorang pemimpin atau kelompok minoritas  tidak semua mempengaruhi kelompok secara keseluruhan,apalagi sampai membuat perubahan yang penting.Untuk itu diperlukan tiga syarat.yaitu:
1.Konsistensi
2.Percaya diri
3. Berbeda dari mayoritas
Kritik terhadap tiga syarat tersebut adalah bahwa  ketiga syarat itu juga berlaku  untuk mayoritas.Mayoritas yang konsisten,percaya diri,dan unik,juga akan memperkuat dan mengukuhkan pendapat anggota.
  
PEMIMPIN  DAN ORGANISASI
Hubungan antara Pemimpin/Kepemimpinan, Organisasi, Manajemen dan Administrasi.
Organisasi adalah  system kegiatan terkoordinasi dari kelompok orang yang bekerja sama mengarah pada tujuan bersama,dibawah kewenangan dan kepemimpinan
Kepemimpinan meempunyai fungsi sebagai penggerak/dinamisator dan coordinator dari sumberdaya manusia,sumberdaya alam,semua dana dan sarana yang disiapkan  oleh sekumpulan manusia yang berorganisasi.
Manajemen menurut  R.W.Morell dalam bukunya “management Ends and Means”  Manajemen adalah aktifitas dalam organisasu,terdiri dari penentuan tujuan-tujuan (sasaran) suatu organisasi, dan penentuan sarana-sarana untuk mencapai sasaran secara efektif.
Fungsi manajemen yaitu merencanakan,mengorganisir,melakukan evaluasi,dan mengontrol segenap aktifitas organisasi serta administrasi
Administrasi menurut Sondang P.Siagian ialah keseluruhan proses  kerjasama antara dua orang manusia atau lebih didasarkan atas rasionalitas tertentu untk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

 Pengambilan Keputusan dari Seorang Pemimpin
Dalam kondisi ketidakpastian dengan banyak perubahan yang mendadak, maka aktivitas pengambilan keputusan merupakan unsure yang paling sulit dalam manajemen, namun juga merupakan usaha yang paling penting bagi pemimpin.
Dalam pengambilan keputusan tersebut tercakup kemahiran menyeleksi da menentukan kputusan yang paling tepat dari sekian banyak alternative jawaban atau pemecahan masalah.
Sehubungan dengan uraian tersebut, maka kepemimpinan itu merupakan  kekuatan dinamis yang bias menumbuhkan motivasi, aspirasi, koordinasi, dan integrasi pada organisasi, yang semuanya sangat penting bagi pencapaian tujuan bersama.
H.A Simon dalam bukunya “Administrative Behaviour” (1947), mengemukakan 3 proses dalam pengambilan keputusan yaitu :
1. Inteligenc activity
2. Design activity
3. Choise activity

Determinan Kepemimpinan dan Kekuatan yang Berhubungan dengan Kepemimpinan
Agar kepemimpinan menjadi operasional , perlu ada 3 determinan kepemimpinan yaitu :
-          Faktor orang
-          Faktor posisi
-          Faktor situasi/ tempat
Kepemimpinan Abnormal
Terkadang kita mengidealisir tokoh pemimpinan dengan sebutan-sebutan gagah perwira, bagus, berkepribadian sekokoh banteng, beribawa, jujur seperti dewa dan lainnya. Kita tak pernah berfikir bahwa semua itu adalah “wishful thinking”. Yang paling penting bagi kita adalah :
-   Kita memerlukan pemimpin  yang baik dan bijaksana penuh rasa kemanusiaan
- Tidak menempatkan individa-individu yang egoistis  dan overambisius, yang selalu mementingkan interest  sendiri dan “gila kekuasaan” sebagai pemimpin.
-  Pemimpin yang berani bertanggung jawab
Struktur masyarakat modern di alam demokrasi memungkinkan individu-individu yang sangat ambisius untuk menduduki kursi kepemimpinan yang paling tinggi. Penonjolan diri sendiri untuk menjabat kursi kepemimpinan itu biasanya merupakan kompensasi dariinferiorias dan kekerdilannya.
Sehubungan dengan semua tadi, efisiensi kepemimpinan itu jangan hanya diukur dengan criteria materiil-finansiil dan produktivitas yang menguntungkan organisasi saja, akan tetapi lbih dikaitkan dengan:
-          Tujuan human/manusiawi
-          Ongkos materiil dan ongkos immaterial seberapa besar yang sudah dikeluarkan oleh organisasi atau lembaga

 Memilih Calon Pemimpin
Untuk memenuhi kepemimpinan suatu organisasi, seorang pemimpin tertinggi atau top-manager  diharuskan memilih pembantu-pembantunya  untuk memimpin kelompok , bagian, bidang, seksi, dan urusan yang menjadi bagian dari organisasi tersebut.  
Persyaratan paling utama bagi seorang calon pemimpin adalah :
“dapat memimpin orang lain kearah pencapaian tujuan organisasi, dan dapat menjalin komunikasi antar manusia,karena organisasi itu selalu bergerak  atas dasar interaksi antar manusia
Menurut  O.Jeff Harris, orang-orang yang perlu dipilih sebagai kandidat-kandidat atau calon pemimpin adalah mereka yang mempunyai kualifikasi antara lain sebagai berikut :
1.                Memiliki kemauan untuk memikul tanggung jawab
2.                Kemampuan untuk menjadi perseptif
3.                Kemampuan untuk menanggapi secara objektif
4.                Kemampuan untuk menetapkan prioritas secara tepat
5.                Kemampuan untuk berkomunikasi
 Pembinaan Kepemimpinan Pemuda di Indonesia
Beberapa landasan bagi pembinaan kepemimpinan pemuda di Indonesia antara lain :
 1. Landasan Ideologi dan Konstitusional
a.     Landasan Ideologi
Pancasila sebagai sumber hokum dari segala hokum yang berlaku disegenap wilayah negara Republik Indonesia harus menjadi landasan ideology sekaligus juga merupakan pancaran sikap setiap insane Indonesia, terutama  dari para pemimpin bangsa. Khususnya pemimpin pemuda sebagai penerus/pelanjut/pewaris kepemimpinan bangsa hars melandasi ideologinya dengan jiwa Pancasila.

b.     Landaasan Konstitusional
UUD 1945 merupakan dasar hukum tertulis  yang tertinggi, dan merupakan perwujudan kehendak Pancasila secara konkrit. UUD 1945 merupakan pula bagian yang tidak terpisahkan dari Pancasila sebagai dasar Negara dan pandangan hidup bangsa ;serta mengikat setiap warga Negara  Republik  Indonesia secara yuridis formal-inklusif para pemimpin.

2.  Landasan Kultural
Sikap hidup kekeluargaan dan gotong royong sebagai nilai-nilai luhur cultural Bangsa Indonesia harus melandasi cara berfikir dan perilaku pemimpin Indonesia.

3.  Landasan Strategis
Landasan strategis daam mewujudkan Pelatihan Kepemimpinan Pemuda Indonesia adalah  Garis-garis  Besar Haluan Negara (TAP MPR No. IV /MPR/1978), antara lain berisi :
-          Pengembangan generasi muda diarahkan untuk mempersiapkan kader-kader penerus perjuangan bangsa
-          Pengembangan wadah pembinaan generasi muda
-          Perlu adanya suatu kebijaksanaan nasional tentang  kepemudaan secara menyeluruh dan terpadu.
  4.  Landasan Operasional
a.       Keputusan Menteri Pendidikan  dan Kebudayaan No 0323/1978 tentang Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda.
b.       Keputusan Presiden No. 23 Thaun 1979 tentang Badan Koordinasi Penyelenggaraan Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda.

 Karateristik Kepemimpinan Indonesia
Karateristik kepemimpinan pada umumnya dimanapun dan apapun tingkatannya adalah jelas yait dia harus mempunyai kewibawaan dan kelebihan untuk  mempengaruhi serta mengajak orang lain guna bersama-sama berjuang , bekerja, dan berusaha  mencapai satu tujuan bersama.
 Sifat – sifat unggul kepemimpinan yang efektif secara ringas dapat dituliskan sebagai berikut :
“Berani, tegas, kaya akan inisiatif, luas pengetahuan da pengalaman, peka terhadap lingkungan dan bawahan , mampu menjalin komunikasi yang akrab, berani mengambil keputusan dan resiko, rela berkorban, mau bermusyawarah dan mufakat , bertanggung jawab dan konsekuen, bersikap terbuka, jujur, mempunyai prinsip-prinsip yang teguh”
 Sedangkan karateristik kepemimpinan Indonesia, setiap pemimpin Indonesia perlu memiliki dan mencerminkan Kepemimpinan Pancasila.  Kepemimpinan Pancasila yang berasaskan hal-hal tersebut dibawah ini :
a.       Ke- Tuhanan Yang Maha Esa
b.      Hing Ngarsa Sung Tulada (di depan memberikan teladan)
c.       Hing Madya Mangun Karsa (ditengah memberi motivasi dan kemauan)
d.      Tut Wuri Handayani (dibelakang member kekuatan)
e.       Waspada Purba Wisesa (waspada dan berkuasa)
f.       Ambeg Parama Artha (mempunyai sifat kebenaran)
g.      Prasaja
h.      Satya (setia)
i.        Hemat (Gemi, Nastiti, ati-ati) (hemat,cermat,hati-hati)
j.        Terbuka
k.      Legawa (rela dan tulus ikhlas)
l.        Bersifat Ksatria
    
Tipe Pemimpin Mahasiswa
Antara kelompok mahasiswa sebagai satu unit dengan pemimpinnya selalu terdapat kaitan yang erat.  Maka tipe pemimpin mahasiswa dapat kita bagi dalam beberapa  penggolongan yaitu sebagai berikut :
-          Pembagian menurut sifat kepemimpinannya , ialah otoriter atau otoritatif, yang demokratis, laissez faire
-          Pembagian menurut “status” atau kedudukan : solider atau berdasarkan prinsip pilihan dan solidaritas kelompok , yang resmi, dan pemimpin konsultan
-          Pembagian menurut bidang  interestnya: murni ilmiah,social politik dan rekreatif