Soal Essay


11.    Jelaskan pengertian konflik menurut Stephen P. Robbin ?
       Jawab :
          “Kami mendefinisikan konflik sebagai suatu proses dimana A melakukan usaha yang sengaja dibuat untuk menghilangkan usaha – usaha B dengan sebentuk usaha untuk menghalangi sehingga mengakibatkan frustasi pada B dalam usaha untuk mencapai tujuannya atau dalam meneruskan kepentingan – kepentingannya.”

2.  Apa saja kelemahan dari teori Maslow menurut E.Mulyasa ? 
    Jawab :
    1.  Kebutuhan individu tidak selalu mengikuti tatanan yang berjenjang,
    2.  Kebutuhan-kebutuhan yang berbeda muncul ke depan, manakala musim kerja meningkat.

3. Sebutkan teknik pengendalian konflik!
    Jawab :
ü  Tujuan bersama
ü  Mengurangi Ketidaktergantungan
ü  Memperbesar sumber-sumber
ü  Menyelesaikan masalah bersama
ü  Sistem banding
ü  Kewenangan formal
ü  Meningkatkan interaksi
ü  Kriteria evaluasi

J




Soal PG


11.      Teori dua factor (two factors theory) menyatakan bahwa factor-faktor yang menyebabkan kepuasan bekerja (job satisfaction) ternyata berbeda dan terpisah dari factor-factor yang mengakibatkan ketidakpuasan bekerja (job dissatisfaction). Yang diajukan oleh . . .
a.       Federick Herzberg
b.      David Mc Clelland
c.       Maslow
d.      B.F.Skinner
e.       Douglas Mc Gregor
22.      Berikut ini yang tidak termasuk ke dalam “Teori Kebutuhan Maslow” adalah . . .
a.       Aktualisasi diri
b.      Penghargaan
c.       Kasih sayang
d.      Rasa aman
e.       Kebutuhan sehari-hari
33.      Berikut ini data dari Teknik Perangsangan Konflik  ;
                                  I.            Komunikasi   
                               II.            Konflik negara
                             III.            Memasukkan orang luar
                             IV.            Mengangkat pembela kejahatan
                               V.            Menstruktur orang luar
Dari data di atas manakah empat Teknik Perangsangan Konflik  . . .
a.        I, II, III, IV
b.      II, III, IV, V
c.       I, III, IV, V
d.      II,  I, IV, V

Motivasi dan Kepemimpinan

  Motivasi dan Kepemimpinan

Seorang pemimpin yang bijak tidak akan melakukan pemaksaan konsep motivasi kepada bawahannya. Karena pemahaman dari motivasi adalah menghargai proses tercapainya tujuan-tujuan yang diharapkan. Pada kata proses tersebut pemimpin dituntut untuk dapat melihat bahwa goal yang diperoleh dengan proses.
Seperti yang dikatakan oleh Ernie Trisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah bahwa, “proses dimana para pemimpin  menggunakan pengaruhnya untuk memperjelas tujuan organisasi bagi para yang dipimpinnya, memotivasi mereka untuk mencapai tujuan tersebut, serta membantu menciptakan suatu budaya produktif dalam organisasi”.
Seorang yang tidak menghargai prosees artinya  pemimpin tersebut belum layak untuk disebut sebagai pemimpin atau pemimpin tersebut tidak menempatkan dirinya  pemimpin aspiratif. Namun lebih sebagai pemimpin yang menerapkan konsep kekuasaan paksaan (coercive power) dalam memerintah para karyawan.
Dalam konteks ini sebaiknya seorang pemimpin menerapkan suatu gaya kepemimpinan yang merupakan penggabungan dari dua gaya kepemimpinan, yang masing-masing kepemimpinan tersebut adalah,
·         Middle of the road management
Penyelesaian pekerjaan yang cukup dan moral yang memuaskan adalah sasaran gaya ini.
·         Team management
Pemimpin memberikan sarana produksi dan moral dengan mengkoordinasikan dan memadukan kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan.
Artinya pada gaya pemimpin tersebut bertujuan untuk menempatkan pekerjaan dan moral sebagai sisi dominan yang harus dipertahankan dan dijaga selalu.

Teori Maslow dan Herzberg

Hierarki Kebutuhan Maslow

Teori ini sudah lama dikenal sebagai sebuah teori yang sangat realistis untuk diterapkan. Teori ini mengatakan bahwa suatu keinginan yang bersumber dari motivasi seseorang tidak boleh diperoleh secara sekaligus namun harus dilakukan secara bertahap, dan setiap tahap itu harus dilalui dengan prose. Artinya, manusia diajari untuk menghargai proses.
Abraham Maslow, dari Brandeis University, sangat terkenal dengan teori hierarki kebutuhannya, yang banyak dijadikan sebagai titik acuan oleh sebagian besar sarjana untuk memahami motivasi kerja seseorang dalam organisasi, baik dalam skala mikro maupun makro.
Dalam konsep Motivasi Maslow bahwa manusia tersebut memiliki 5 (lima) tingkat kebutuhan, dimana setiap tingkatan (hierarchy) akan diperoleh jika telah dilalui dengan tingkat yang di bawahnya dan seterusnya. Adapun hierarki kebutuhan Maslow tersebut :
1.      Physiological needs
Kebutuhan yang paling dasar yang harus dipenuhi seorang individu.
Contoh: makan, minum, menjaga kesehatan, rumah (tempat tinggal).

2.      Safety and security need
Kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan pertama dipenuhi.
Contoh: keamanan.

3.      Social needs
Kebutuhan social yang mencakup perasaan.

4.      Esteem needs
Kebutuhan yang mencakup pada keinginan untuk memperoleh harga diri yang bergantung pada keinginan akan kekuatan, kompetensi, kebebasan, dan kemandirian. Hal ini bertalian dengan achienvement motivation, dorongan untuk berprestasi.

5.      Self-actualization needs
Keinginan menggunakan potensi yang dimiliki dan mengaktualisasikannya dalam bentuk pengembangan dirinya.

c.       Kelemahan Teori Maslow
Dalam teori kebutuhan Maslow memiliki permasalahan. Menurut E.Mulyasa “Ada dua masalah berkenaan dengan asumsi yang spesifik terhadap teori Maslow”, diantaranya :
1.      Kebutuhan individu tidak selalu mengikuti tatanan yang berjenjang,
2.      Kebutuhan-kebutuhan yang berbeda muncul ke depan, manakala musim kerja meningkat.

Karena itu teori Maslow tidak harus dilihat bahwa pemenuhan kebutuhan tersebut bersifat bertahap namun semua itu jika seseorang sudah berada pada tahap social needs, artinya kebutuhan Physiological needs dan Safety and security need sudah dipenuhi dan begitu pula sebaliknya bahwa memungkinkan Physiological needs bergabung dengan Esteem needs dan seterusnya. Dan semua itu sesuai dengan kondisi dimana orang tersebut berada serta beraktivitas.

d.      Teori Maslow dan Herzberg
Dalam konsep hierarchy needs Maslow dapat dipahami bahwa manusia memiliki dua kebutuhan secara umum yaitu, kebutuhan primer (pokok) dan kebutuhan sekunder (melengkapi kebutuhan primer).


Teori motivasi yang dikeukakan oleh Herzberg;
a)      Motivation factors
Contoh: pekerjaan, keberhasilan yang diraih, kesempatan bertumbuh, kemajuan dalam karir dan pengakuan dari orang lain.
b)     Hygiene factors
Hygiene factors, melihat bagaimana kondisi kerja, lingkungan kerja dan sejenisnya memiliki pengaruh dalam mendorong seseorang memiliki motivasi kuat dalam membangun semangat kerja.

e.       Teori X dan Y McGregor
Teori X dan Y dikemukakan oleh Douglas McGregor (1906-1964), yang sejak tahun 1954 adalah professor dalam bidang Manajemen di Massachusetts Institute of Technology.
Pada teori X dan Y, Douglas McGregor member rekomendasi tentang tipe manusia ada dua kategori, yaitu:
a.       Tipe manusia dengan posisi teori X adalah cenderung memiliki motivasi rendah dan malas dalam berjuang untuk kemajuan hidupnya.
b.      Tipe manusia dengan posisi teori Y adalah cenderung memiliki motivasi tinggi dan senang dalam berjuang untuk kemajuan hidupnya.

f.    

V. PENGERTIAN MOTIVASI


a.      Definisi Motivasi
Motivasi adalah aktivitas perilaku yang bekerja dalam usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan. Adapun beberapa pendapat menurut para ahli :
·         Chung & Meggison
Menyatakan bahwa : “Motivasi dirumuskan sebagai pelaku yang ditunjukan pada sasaran atau dengan kata lain mengejar suatu tujuan .”
·         Santoso Soroso
Motivasi adalah suatu set atau kumpulan perilaku yang memberikan landasan bagi seseorang untuk bertindak dalam suatu cara yang diarahkan kepada tujuan spesifik tertentu (specific goal directed way).
·         Abraham Maslow

a.      Bentuk-bentuk Motivasi
1.      Motivasi Ekstrinsik (dari luar), dan
2.      Motivasi Intrinsik (dari dalam diri seseorang/kelompok).