Kepemimpinan
berlangsung dalam kehidupan manusia sehari-hari. Kepemimpinan sebagai suatu
proses dapat berlangsung di dalam dan di luar suatu organisasi. Kepemimpinan
yang efektif merupakan proses yang dinamis, karena berlangsung di lingkungan
suatu organisasi sebagai sistem kerjasama sejumlah manusia untuk mencapai
tujuan tertentu, yang bersifat dinamis pula.
Kepemimpinan
yang efektif merupakan proses yang bervariasi, karena dipengaruhi oleh
kepribadian pemimpin dalam mewujudkan hubungan manusiawi dengan orang-orang
yang dipimpinnya. Di dalam proses seperti itu kepemimpinan akan berlangsung
efektif, apabila fungsi-fungsi kepemimpinan diwujudkan sesuai dengan type
kepemimpinan yang mampu memberikan peluang bagi orang yang dipimpin, untuk ikut
berperan serta dalam menetapkan dan melaksanakan keputusan-keputusan. Dengan
demikian berarti setiap kreativitas dan inisiatif dalam kepemimpinan yang
efektif harus disalurkan dan dimanfaatkan.
Kepemimpinan
merupakan masalah manusia, karena yang memimpin dan yang dipimpin adalah
manusia, yang memiliki berbagai keterbatasan. Keterbatasan tersebut tidak
dapat dilampaui manusia, yang mengharuskan kepemimpinan dilaksanakan untuk
menumbuhkan dan mengembangkan kepemimpinan yang dipimpin. Prosesnya dapat
dimanifestasikan dalam kegiatan kaderisasi, yang dapat menjadi sarana untuk
secara terus menerus meningkatkan kualitas kepemimpinan, karena kepemimpinan
tidak dapat dilaksanakan sekedar sebagai kegiatan rutin.
Kepemimpinan
yang efektif seperti tersebut di atas, hanya terwujud jika mampu menghormati
hak-hak asasi manusia, meskipun akan selalu menghadapkan kepemimpinan pada
berbagai konflik. Untuk itu kepemimpinan yang efektif harus mampu menyelesaikan
setiap konflik, sebagai bagian dari prosesnya yang dinamis
Sifat-sifat Pemimpin :
1.Energi jasmaniah dan mental
2.Kesadaran akan tujuan dan arah
3.Antusiasme
4.Keramahan dan kecintaan
5.Integritas
6.Pengasaan teknis
7.Ketegasan dalam mengambil keputusan
8.Kecerdasan
9.Keterampilan mengajar
10.Kepercayaan
Asas-asas kepemimpinan
1) Kemanusiaan
2) Efisien
3)
Kesejahteraan Dan kebahagiaan yang lebih merata menuju pada taraf hidup yang
lebih tinggi
Metode kepemimpinan
Metode kepemimpinan ialah cara bekerja dan bertingkah laku pemimpin dalam
membimbing para pengikutnya untuk berbuat sesuatu maka metode kepemimpinan ini
diharapkan bisa membantu keberhasilan pemimpin dalam melakukan tugas-tugasnya
sekaligus juga dapat memperbaiki tingkah laku serta kualitas kepemimpinan
Ordway Tead
dalam bukunya “The Art of Administration 1951” mengemukakan
metode kepemimpinan dibawah ini
1)
Memberi perintah
2)
Memberikan celaan dan pujian
3)
Memupuk tingkah laku pribadi pemimpin yang benar
4) Peka terhadap saran-saran
5) Memperkuat rasa kesatuan
kelompok
6)
Menciptakan disiplin diri dan disiplin kelompok
7)
Meredam kabar angin dan isu-isu yang tidak benar
TEORI DAN TEKNIK KEPEMIMPINAN
Teori Kepemimpinan
a. Suatu
penggeneralisasian dari suatu seri fakta mengenai sifat sifat dasar dan
perilaku pemimpin dan konsep-konsep kepemimpinan
b. Dengan
menekankan latar belakang historis,dan sebab musabab timbulnya kepemimpinan
serta persyaratan untuk menjadi pemimpin
c.
Sifat-sifat yang diperlukan oleh seorang pemimpin,tugas-tugas pokok dan
fungsinya,serta etika profesi yang perlu dipakai oleh pemimpin
Teori-teori yang dimunculkan memnunjukan perbedaan dalam:
a.
Pendapat dan uraiannya
b.
Metodologinya
c. Interpretasi
yang diberikan
d. Kesimpulan yang
ditarik
G.R Terry mengemukakan teori kepemimpinan yaitu teori-teori
sendiri ditambah dengan teori-teori penulis lain sebagai berikut:
1) Teori otokratis
2) Teori
psikologis
3) Teori sosiologis
4) Teori suportif
5) Teori laissez faire
6) Teori kelakuan pribadi
7) Teori sifat
8) Teori situasi
9) Teori
humanistic/populistik
Teknik Kepemimpinan
a. Kemampuan dan keterampilan teknis
b. Melingkupi
konsep konsep pemikirannya,perilaku sehari-hari,serta peralatan yang digunakan.
Etika Profesi Pemimpin dan Etiket
Paul E Torgersen
dalam bukunya “Management and Integrated Approach” menyatakan profesi
sebagai: satu lapangan kegiatan (a field of activity) dalam mana terdapat lima
criteria,Yaitu:
-
Pengetahuan
-
Aplikasi yang kompeten (competent application)
-
Tanggung jawab sosial (social responsibility)
-
Pengontrolan diri
-
Sanksi masyarakat (community sanction)
Etika profesi pemimpin ialah pembahasan mengenai:
-
Kewajiban-kewajiban pemimpin;
-
Tingkah laku pemimpin yang baik,dan dapat dibedakan dari
-
Tingkah laku yang buruk;serta
-
Moral pemimpin
Fungsi
kelompok dalam individu :
a.
Kelompok itu memberikan wadah yang social dan ruang hidup psikologis kepada
individu,sehingga memunculkan “sese of belonging” (merasa menjadi anggota dari
satu kelompok), untk berprestasi dan bekerjasama dengan ornag lain.
b.
Menjadi kader-referensi untuk mengaitkan diri ,sehingga muncul
loyalitas dan kesetiakawanan
c. Memberikan rasa sehingga orang merasa betah.
d. Memberikan status social kepada individu sehingga dia
merasa dihargai, diakui, diterima, merasa mendapat posisi social dan
penghargaan dari lingkungannya
e. Memberikan ideal-ideal, cita-cita,tujuan-tujuan
(hidup) tertentu dan asas-asas perjuangan bagi hidupnya
PENGARUH INDIVIDU ATAU MINORITAS
TERHADAP KELOMPOK
Seorang pemimpin
atau kelompok minoritas tidak semua mempengaruhi kelompok secara
keseluruhan,apalagi sampai membuat perubahan yang penting.Untuk itu diperlukan
tiga syarat.yaitu:
1.Konsistensi
2.Percaya diri
3. Berbeda dari mayoritas
Kritik terhadap
tiga syarat tersebut adalah bahwa ketiga syarat itu juga berlaku
untuk mayoritas.Mayoritas yang konsisten,percaya diri,dan unik,juga akan
memperkuat dan mengukuhkan pendapat anggota.
PEMIMPIN DAN ORGANISASI
Hubungan antara
Pemimpin/Kepemimpinan, Organisasi, Manajemen dan Administrasi.
Organisasi adalah system kegiatan terkoordinasi dari kelompok
orang yang bekerja sama mengarah pada tujuan bersama,dibawah kewenangan dan
kepemimpinan
Kepemimpinan meempunyai fungsi sebagai penggerak/dinamisator dan
coordinator dari sumberdaya manusia,sumberdaya alam,semua dana dan sarana yang
disiapkan oleh sekumpulan manusia yang berorganisasi.
Manajemen
menurut R.W.Morell dalam bukunya “management Ends and Means”
Manajemen adalah aktifitas dalam organisasu,terdiri dari penentuan
tujuan-tujuan (sasaran) suatu organisasi, dan penentuan sarana-sarana untuk
mencapai sasaran secara efektif.
Fungsi manajemen yaitu merencanakan,mengorganisir,melakukan evaluasi,dan
mengontrol segenap aktifitas organisasi serta administrasi
Administrasi menurut Sondang P.Siagian ialah keseluruhan
proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih didasarkan atas
rasionalitas tertentu untk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Pengambilan Keputusan dari Seorang Pemimpin
Dalam kondisi
ketidakpastian dengan banyak perubahan yang mendadak, maka aktivitas
pengambilan keputusan merupakan unsure yang paling sulit dalam manajemen, namun
juga merupakan usaha yang paling penting bagi pemimpin.
Dalam pengambilan
keputusan tersebut tercakup kemahiran menyeleksi da menentukan kputusan yang
paling tepat dari sekian banyak alternative jawaban atau pemecahan masalah.
Sehubungan dengan
uraian tersebut, maka kepemimpinan itu merupakan kekuatan dinamis yang
bias menumbuhkan motivasi, aspirasi, koordinasi, dan integrasi pada organisasi,
yang semuanya sangat penting bagi pencapaian tujuan bersama.
H.A Simon
dalam bukunya “Administrative Behaviour” (1947), mengemukakan 3 proses
dalam pengambilan keputusan yaitu :
1.
Inteligenc activity
2.
Design activity
3.
Choise activity
Determinan Kepemimpinan dan Kekuatan
yang Berhubungan dengan Kepemimpinan
Agar kepemimpinan menjadi operasional , perlu ada 3
determinan kepemimpinan yaitu :
-
Faktor orang
-
Faktor posisi
-
Faktor situasi/ tempat
Kepemimpinan Abnormal
Terkadang kita mengidealisir tokoh pemimpinan dengan
sebutan-sebutan gagah perwira, bagus, berkepribadian sekokoh banteng, beribawa,
jujur seperti dewa dan lainnya. Kita tak pernah berfikir bahwa semua itu adalah
“wishful thinking”. Yang paling
penting bagi kita adalah :
- Kita memerlukan pemimpin yang baik dan
bijaksana penuh rasa kemanusiaan
- Tidak
menempatkan individa-individu yang egoistis dan overambisius, yang selalu
mementingkan interest sendiri dan “gila kekuasaan” sebagai pemimpin.
- Pemimpin yang berani bertanggung jawab
Struktur masyarakat
modern di alam demokrasi memungkinkan individu-individu yang sangat ambisius
untuk menduduki kursi kepemimpinan yang paling tinggi. Penonjolan diri sendiri
untuk menjabat kursi kepemimpinan itu biasanya merupakan kompensasi
dariinferiorias dan kekerdilannya.
Sehubungan dengan
semua tadi, efisiensi kepemimpinan itu jangan hanya diukur dengan criteria
materiil-finansiil dan produktivitas yang menguntungkan organisasi saja, akan
tetapi lbih dikaitkan dengan:
-
Tujuan
human/manusiawi
-
Ongkos
materiil dan ongkos immaterial seberapa besar yang sudah dikeluarkan oleh
organisasi atau lembaga
Memilih Calon Pemimpin
Untuk memenuhi
kepemimpinan suatu organisasi, seorang pemimpin tertinggi atau
top-manager diharuskan memilih pembantu-pembantunya untuk memimpin
kelompok , bagian, bidang, seksi, dan urusan yang menjadi bagian dari
organisasi tersebut.
Persyaratan paling utama bagi seorang calon pemimpin
adalah :
“dapat memimpin
orang lain kearah pencapaian tujuan organisasi, dan dapat menjalin komunikasi
antar manusia,karena organisasi itu selalu bergerak atas dasar interaksi
antar manusia
Menurut O.Jeff
Harris, orang-orang yang perlu dipilih sebagai kandidat-kandidat atau calon
pemimpin adalah mereka yang mempunyai kualifikasi antara lain sebagai berikut :
1.
Memiliki
kemauan untuk memikul tanggung jawab
2.
Kemampuan
untuk menjadi perseptif
3.
Kemampuan
untuk menanggapi secara objektif
4.
Kemampuan
untuk menetapkan prioritas secara tepat
5.
Kemampuan
untuk berkomunikasi
Pembinaan Kepemimpinan Pemuda di Indonesia
Beberapa landasan bagi pembinaan kepemimpinan pemuda di
Indonesia antara lain :
1.
Landasan Ideologi dan Konstitusional
a. Landasan Ideologi
Pancasila
sebagai sumber hokum dari segala hokum yang berlaku disegenap wilayah negara
Republik Indonesia harus menjadi landasan ideology sekaligus juga merupakan
pancaran sikap setiap insane Indonesia, terutama dari para pemimpin
bangsa. Khususnya pemimpin pemuda sebagai penerus/pelanjut/pewaris kepemimpinan
bangsa hars melandasi ideologinya dengan jiwa Pancasila.
b. Landaasan
Konstitusional
UUD
1945 merupakan dasar hukum tertulis yang tertinggi, dan merupakan
perwujudan kehendak Pancasila secara konkrit. UUD 1945 merupakan pula bagian
yang tidak terpisahkan dari Pancasila sebagai dasar Negara dan pandangan hidup
bangsa ;serta mengikat setiap warga Negara Republik Indonesia
secara yuridis formal-inklusif para pemimpin.
2. Landasan Kultural
Sikap
hidup kekeluargaan dan gotong royong sebagai nilai-nilai luhur cultural Bangsa
Indonesia harus melandasi cara berfikir dan perilaku pemimpin Indonesia.
3. Landasan Strategis
Landasan strategis daam mewujudkan
Pelatihan Kepemimpinan Pemuda Indonesia adalah Garis-garis Besar
Haluan Negara (TAP MPR No. IV /MPR/1978), antara lain berisi :
-
Pengembangan generasi muda diarahkan untuk
mempersiapkan kader-kader penerus perjuangan bangsa
-
Pengembangan wadah pembinaan generasi muda
-
Perlu adanya suatu kebijaksanaan nasional tentang
kepemudaan secara menyeluruh dan terpadu.
4. Landasan Operasional
a.
Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 0323/1978 tentang Pola Dasar
Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda.
b.
Keputusan
Presiden No. 23 Thaun 1979 tentang Badan Koordinasi Penyelenggaraan Pembinaan
dan Pengembangan Generasi Muda.
Karateristik
Kepemimpinan Indonesia
Karateristik kepemimpinan pada umumnya dimanapun dan
apapun tingkatannya adalah jelas yait dia harus mempunyai kewibawaan dan
kelebihan untuk mempengaruhi serta mengajak orang lain guna bersama-sama
berjuang , bekerja, dan berusaha mencapai satu tujuan bersama.
Sifat – sifat unggul kepemimpinan yang efektif
secara ringas dapat dituliskan sebagai berikut :
“Berani, tegas, kaya akan inisiatif, luas
pengetahuan da pengalaman, peka terhadap lingkungan dan bawahan , mampu
menjalin komunikasi yang akrab, berani mengambil keputusan dan resiko, rela
berkorban, mau bermusyawarah dan mufakat , bertanggung jawab dan konsekuen,
bersikap terbuka, jujur, mempunyai prinsip-prinsip yang teguh”
Sedangkan
karateristik kepemimpinan Indonesia, setiap pemimpin Indonesia perlu memiliki
dan mencerminkan Kepemimpinan Pancasila. Kepemimpinan Pancasila yang
berasaskan hal-hal tersebut dibawah ini :
a.
Ke-
Tuhanan Yang Maha Esa
b.
Hing
Ngarsa Sung Tulada (di depan memberikan teladan)
c.
Hing
Madya Mangun Karsa (ditengah memberi motivasi dan kemauan)
d.
Tut Wuri Handayani (dibelakang member kekuatan)
e.
Waspada Purba Wisesa (waspada dan berkuasa)
f.
Ambeg Parama Artha (mempunyai sifat kebenaran)
g.
Prasaja
h.
Satya
(setia)
i.
Hemat
(Gemi, Nastiti, ati-ati) (hemat,cermat,hati-hati)
j.
Terbuka
k.
Legawa
(rela dan tulus ikhlas)
l.
Bersifat
Ksatria
Tipe Pemimpin Mahasiswa
Antara kelompok
mahasiswa sebagai satu unit dengan pemimpinnya selalu terdapat kaitan yang
erat. Maka tipe pemimpin mahasiswa dapat kita bagi dalam beberapa
penggolongan yaitu sebagai berikut :
-
Pembagian
menurut sifat kepemimpinannya , ialah otoriter atau otoritatif, yang
demokratis, laissez faire
-
Pembagian
menurut “status” atau kedudukan : solider atau berdasarkan prinsip pilihan dan
solidaritas kelompok , yang resmi, dan pemimpin konsultan
-
Pembagian menurut bidang
interestnya: murni ilmiah,social politik dan rekreatif
0 komentar:
Posting Komentar