Motivasi dan Kepemimpinan
Seorang
pemimpin yang bijak tidak akan melakukan pemaksaan konsep motivasi kepada
bawahannya. Karena pemahaman dari motivasi adalah menghargai proses tercapainya
tujuan-tujuan yang diharapkan. Pada kata proses tersebut pemimpin dituntut
untuk dapat melihat bahwa goal yang
diperoleh dengan proses.
Seperti
yang dikatakan oleh Ernie Trisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah bahwa, “proses
dimana para pemimpin menggunakan
pengaruhnya untuk memperjelas tujuan organisasi bagi para yang dipimpinnya,
memotivasi mereka untuk mencapai tujuan tersebut, serta membantu menciptakan
suatu budaya produktif dalam organisasi”.
Seorang
yang tidak menghargai prosees artinya
pemimpin tersebut belum layak untuk disebut sebagai pemimpin atau
pemimpin tersebut tidak menempatkan dirinya
pemimpin aspiratif. Namun lebih sebagai pemimpin yang menerapkan konsep
kekuasaan paksaan (coercive power) dalam memerintah para karyawan.
Dalam
konteks ini sebaiknya seorang pemimpin menerapkan suatu gaya kepemimpinan yang
merupakan penggabungan dari dua gaya kepemimpinan, yang masing-masing
kepemimpinan tersebut adalah,
·
Middle
of the road management
Penyelesaian pekerjaan yang cukup
dan moral yang memuaskan adalah sasaran gaya ini.
·
Team
management
Pemimpin memberikan sarana produksi
dan moral dengan mengkoordinasikan dan memadukan kegiatan yang berkaitan dengan
pekerjaan.
Artinya pada
gaya pemimpin tersebut bertujuan untuk menempatkan pekerjaan dan moral sebagai
sisi dominan yang harus dipertahankan dan dijaga selalu.
0 komentar:
Posting Komentar