A.
Manusia
Manusia atau orang
dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis,
manusia diklasifikasikan sebagai Homo
sapiens (Bahasa
Latin yang berarti
"manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian,
mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan
kekuatan ketuhanan atau makhluk
hidup, dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan
ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk
membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta
pertolongan.
Ada dua pandangan yang dapat
dijadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia :
1. Manusia
terdiri dari empat unsur terkait, yaitu ;
·
Jasad
·
Ruh
·
Hayat
·
Nafas
2. Manusia
sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu ;
·
Id :
merupakan libido murni,atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang
irrasional dan terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan
proses-proses ketidaksadaran (unconcious). Terkurung dari realitas dan pengaruh
sosial, Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingsual
libidinal yang harus dipenuhi baik secara langsung melalui pengalaman seksual,
atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
·
Ego :
merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id,
seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam
menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh
orang lain.
·
Superego : merupakan
kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang
mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi
dari pandangan-pandangan orang tua.
B.
Hakekat Manusia
Pada hakekatnya manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh, paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Hakekat manusia terdiri dari dua hal,yaitu :
1.
Perasaan inderawi, dan;
2.
Perasaan rohani a, dalah perasaan luhur yang
hanya terdapat pada manusia. Misalnya:
·
Perasaan intelektual,
·
Perasaan estetis,
·
Perasaan etis,
·
Perasaan diri,
·
Perasaan sosial,
·
Perasaan religius.
Hakekat manusia sebagai makhluk biokultural, yaitu
makhluk hayati yang budayawi.
Dan hakekat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
Dan hakekat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
C. Kepribadian Bangsa Timur
Setiap
daerah memiliki kebudayaan masing-masing yang tentunya beragam. Begitu banyak
kebudayaan yang ada di dunia ini. Perbedaan budaya dapat dikarenakan perbedaan
peradaban daerah itu masing-masing, selain itu juga karena letak geografis
daerah tersebut. Perbedaan suatu wilayah tempat tinggal manusia merupakan salah
satu faktor yang menyebabkan adanya perbedaan adat istiadat atau kebiasaan yang
berbeda pula. Setiap kebudayaan tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan.
Misalnya
pada bangsa timur, bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah,bangsa yang
mempunyai kepribadian baik,dan bangsa yang bersahabat. Banyak orang dari
wilayah lain yang tertarik pada kebudayaan bangsa timur.
Kepribadian
bangsa timur berbeda dengan kepribadian bangsa barat, dari wilayahnya,
lingkungan, gaya hidup, kebudayaan dan kebiasaannya pun berbeda. Menjelaskan
tentang kepribadian bangsa timur, sudah jelas kita semua tau bahwa bangsa timur
identik dengan benua Asia. Yang penduduknya sebagian besar berambut hitam dan
berkulit sawo matang, dan sebagian pula berkulit putih dan bermata sipit.
Bangsa timur adalah bangsa yang dikenal sangat baik dan ramah, mempunyai sifat toleransi yang tinggi dan saling tolong-menolong. Bangsa barat saat berkunjung ke wilayah negara timur, mereka pasti selalu berpendapat bahwa orang-orang timur itu baik dan ramah. Bangsa timur dalam berpakaian pun tergolong sopan. Mereka pun sangat melestarikan budaya masing-masing dan mempunyai adat istiadat yang di junjung tinggi.
Bangsa timur adalah bangsa yang dikenal sangat baik dan ramah, mempunyai sifat toleransi yang tinggi dan saling tolong-menolong. Bangsa barat saat berkunjung ke wilayah negara timur, mereka pasti selalu berpendapat bahwa orang-orang timur itu baik dan ramah. Bangsa timur dalam berpakaian pun tergolong sopan. Mereka pun sangat melestarikan budaya masing-masing dan mempunyai adat istiadat yang di junjung tinggi.
D. Kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa
sansekerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi
(budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal
manusia. Dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata latin Colere, yaitu mengolah atau
mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang
diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. Kebudayaan
sangat erat hubungannya dengan masyarakat.
Berikut ini definisi kebudayaan menurut para ahli :
·
Melville J. Herskovits dan Bronislow Malinowski
berpendapat bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan
oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk
pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
·
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang
turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut
sebagai superorganic.
·
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung
keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur
sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual
dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Upacara kedewasaan dari
suku WaYao di Malawi, Afrika.
·
Menurut Edward B. Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan
yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat
seseorang sebagai anggota masyarakat.
·
Sedangkan menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman
Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh
pengertian mengenai kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide
atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah
benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku,
bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
E. Unsur-unsur Kebudayaan
Mengenai
unsur kebudayaan, dalam bukunya pengantar Ilmu Antropologi, Koenjtaraningrat,
mengambil sari dari berbagai kerangka yang disusun para sarjana Antropologi,
mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan yang dapat ditemukan pada semua
bangsa di dunia yang kemudian disebut unsur-unsur kebudayaan universal,
antaralain :
1. Bahasa
2. Sistem
Pengetahuan
3. Organisasi
Sosial
4. Sistem
Peralatan Hidup dan Teknologi
5. Sistem Mata
Pencaharian
6. Sistem
Religi
7. Kesenian
F. Wujud Kebudayaan
J. J Honigmann (dalam Koenjtaraningrat, 2000) membedakan adanya tiga
‘gejala kebudayaan’ : yaitu : (1) ideas, (2) activities, dan (3) artifact,
dan ini diperjelas oleh Koenjtaraningrat yang mengistilahkannya dengan tiga
wujud kebudayaan :
1.
Ideas : Wujud
kebudayaan sebagai suatu yang kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma,
peraturan dan sebagainya.
2.
Activities : Wujud
kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat.
3.
Artifact : Wujud kebudayaan sebagai benda-benda
hasil karya manusia.
G. Perubahan Kebudayaan
Perubahan
kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena
ketidak sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga
tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan. Hal tersebut dapat
terjadi karena beberapa unsur budaya yang tidak berfungsi lagi, sehingga
menimbulkan gangguan keseimbangan didalam masyarakat. Perubahan kebudayaan akan berjalan terus-menerus tergantung dari dinamika
masyarakatnya.
Beberapa faktor yang mendorong dan
menghambat perubahan kebudayaan yaitu:
1.
Mendorong perubahan kebudayaan
- Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi
mudah berubah, terutama unsur-unsur teknologi dan ekonomi ( kebudayaan
material).
- Adanya individu-individu yang mudah menerima
unsure-unsur perubahan kebudayaan, terutama generasi muda.
- Adanya faktor adaptasi dengan lingkungan alam
yang mudah berubah.
2. Menghambat
perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi
sukar berubah, seperti adat istiadat dan
keyakinan agama ( kebudayaan non material). Dan adanya individu-individu yang
sukar menerima unsur-unsur perubahan terutama generasi tua yang kolot. Ada
juga faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan kebudayaan
:
1.
Faktor Intern
- Perubahan Demografis
- Konflik Sosial
- Bencana Alam
- Perubahan Lingkungan Alam
2. Faktor Ekstern
- Perdagangan
- Penyebaran Agama
- Peperangan
- Konflik Sosial
- Bencana Alam
- Perubahan Lingkungan Alam
2. Faktor Ekstern
- Perdagangan
- Penyebaran Agama
- Peperangan
H. Kaitan Manusia Dan Kebudayaan
Manusia dan kebudayaan merupakan
salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai
makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan
melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari
dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Manusia
dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir
semua tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan.
Secara sederhana hubungan antara manusia dan
kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan. Dan kebudayaan merupakan
obyek yang dilaksanakan manusia. Tetapi apakah sesederhana itu hubungan
keduanya? Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal,
maksudnya adalah walaupun keduanya berbeda tapi keduanya merupakan satu
kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan. Dan setelah kebudayaan itu tercipta
maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Tampak bahwa
keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan.
http://fourthrottle16.blogspot.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
0 komentar:
Posting Komentar